Minggu, 11 Desember 2011

SANG KEPALA


Nyaris selalu begitu,
Kepala mengantarkan cahaya menuntut ilmu untuk bekal di dermaga
Dengan Kuda hitam ia selalu bersiap
Dengan kasih sayang ia selalu bersikap
Dan dengan senyuman ia selalu mendekap

Kepala,
Pribadimu  tak akan pernah berkarat
Tanpa dirimu aku bisa sekarat
Aku tak pernah bisa siap untuk kehilanganmu
Karena aku sungguh menyayangimu

Kepala,
Kau sosok  yang sangat berharga
selalu membalutku
Dengan kasih tulus tanpa balas harap

I Will always miss, love, need You....


By: Nurhanna Widiyanti (Ainun)

CERITA UNTUK DIRI


Angin terasa tak menyapa
Bahkan malam gelap tak menghibur dengan bingtangnya
Juga Bulan yang enggan tuk menegur
Menegur kesendirianku

Anggap saja semua sepakat
Tak peduli bila mereka ada
Mungkin mereka kan mendekat dan berkata mengapa..?
Kamu tak menganggap mereka atau Mereka tak menganggap mu..?

Jawabku, banyak cerita yang ingin ku sapaikan
Mungkin mereka tak mengeri isyarat diamku
Pada tulisan aku bercerita
Aku pula yang membacanya.


M. Yazid Ruqash (Yazid)

IBU


Kau adalah sosok yang sangat kubanggakan
Kau adalah tempat ku bersandar saat ku sakit
Kasih sayangmu tidak akan pernah hilang

Semua kan ku ingat
Semua kan ku bawa

Dan ku selalu berusaha untuk menyenangkanmu

Ibu..
Tanpamu ku tak tau harus bagaimana menjalani kehidupan ini
Tanpamu.
Tanpamu ku pasti merana
Ibu.. ibu..
Aku mencintaimu..


By: M. Teguh Sofiandi  (Teguh)

Kamis, 08 Desember 2011

CINTA SEORANG GEMBEL

Kulihat dari kejauhan kapal kecil berada di tengah lautan
Terombang ambing bagai tanpa arah
Terdampar di lautan lepas
dan tak tahu akan menepi di dermaga yang man

Kapal itu tak jatuh ataupun tak terbalik
Walau di terjang gelombang besar
Ataupun di terpa angin kencang
Kau tahu karna apa ? karna dia mempunyai keyakinan

Dia rapuh tak tak patah
Dia lemah tapi tan runtuh
Dia terombang ambing tapi dia tau arah
Dan dia kecil tampi mempunyai jiwa yang besar

Kau tau ini tentang apa ?
ini tentang sebuah hati yg terombang ambing di lautan cinta


By : Bambang Tori (BT)

Selasa, 06 Desember 2011

NYANYIAN SAHABAT


Saat derasnya hujan menghujam tubuh ini,
Kau bentangkan sayap-sayap keikhlasan, untuk melindungiku.
Saat aku terjatuh,
Kau ulurkan tangan untuk aku berdiri tegak.

Saat badai menerjang,
Kita berlindung di satu atap, walau atap tidaklah tegar.
Saat aku bermimpi,
Kaulah yang memberikan teriakan-teriakan keras untukku selalu mengejar.

Saat aku menangis,
Hanyalah tanganmu yang mampu mengusap,
Dan suaramu yang mampu ku dengar untuk buatku tegar,
Dan pundakmu yang selalu ku sandar.

Kau selalu ada disaat aku terjatuh karena cinta,
Aku menangis karena dosa,
Aku tertindas karena masalah,
Aku tersesat karena tak tau arah,
Dan aku terdiam karena keluh kesah,,

Sahabat –KU

By : Abdul  Majid  (ABY)*

Senin, 05 Desember 2011

TETAP BERDIRI, SOSOK TERINDAH, TEGAR


TETAP BERDIRI

Jauh dari waktu yang telah berlalu
Mendekat dengan waktu yang baru
Ku tinggalkan haru, meski pilu menderu
Seru..! Seru..! Aku menyeru..!
Ku teteskan tawa
Ku rebahkan duka
Ku hapus segala yang menyeka
Tak perduli apa kata mereka
Tak gentar meski halilintar mengejar
Tak hiraukan meski nanar memancar


SOSOK TERINDAH

Aku belum mengenal-mu
Hingga saat ini masih belum juga mengenal-mu
Masih jauh dengan-mu
Sungguh masih jauh menjangkau-mu
Rasa takut kadang menyerbu
Tapi kutahu itu bukan terbaik kata ibu
Dunia ini sementara, semoga kau bisa ku temukan disana… 


TEGAR

Pohon itu masih berdiri meski sendiri
Terkadang tanpa daun tapi terlihat taka pa
Pohon itu masih tetap berakar
Walau air tak kunjung datang
Kering begitu terterawang
Seperti ajal siap menyerang



By : Nurhannah Widiyanti (Ainun)

KATA ORANG

Orang berkata..
Dari benci jadi cinta
Cinta yang tersakitipun bisa berubah jadi benci

Jadi.. mana yang benar..??
Pujanggakah..?
Atau mantan Pacar..?

Hari ini bilang cinta
Besok gampangnya putus saja
Berkata seiya sekata
Bersumpahkan langit dan Bumi
bahwa aku mencintainya

Selepasnya menghujat tegas pada semesta

Cinta begitu murah
bisa kita dapatkandengan bermodalkan sepetik Mawar
Dari taman tetangga

Cinta juga begitu dermawan
Bisa kita bagi pada setiap orang
Tanpa tangan kiri mengetahuinya

Cintamu yang seperti apa..?
Tebu.. manis sepah diterlantarkan
Jagung.. habis matang lalu dibakar semua kenangan. Atau
Sampah.. penting di daur ulang, tidak ke pembuangan

Haaahh.. pasti sang pacar sedang bermulut manis namun amis

Kita tak tahu akhir cerita.

Dulu banyak orang yang berkorban untuk mendapatkan cinta
Tapi sekarang banyak yang menjadi korban cinta dan rusak segala
Rusak karena buta otaknya dan tuli hatinya.
Sengsara jadinya akibat menelan cinta!!

Punah sudah kesetiaan Cinta.
Semua tiada berguna.


By : M. Yazid Ruqash

Selasa, 09 Agustus 2011

SENJA DI PELABUHAN KECIL ( CHAIRIL ANWAR )




Ini kali tiada yang mencari cinta

Diantara gudang,rumah tua,pada cerita

Tiang serta temali.Kapal, perahu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam.Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram,desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan.Tidak bergerak

Dan kini tanah dan airtidur hilang ombak

Tiada lagi.Aku sendiri.berjalan

Menyisir semenanjung,masih pengap harap

Sekali tiba diujung dan sekalian selamat jalan

Dari pantai keempat,sedu penghabisan bisa terdekap

Sabtu, 06 Agustus 2011

AKU ( charil anwar )

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

CINTA (kahlil gibran)

AKU bicara perihal Cinta ????…

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Persahabatan

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

~ Khalil Gibran